8 Terowongan Terpanjang di Indonesia, Nomor 1 Berasal dari Lahat Lho

ONLINEKITE.CO.ID – Selain menikmati pemandangan menarik di balik kaca jendela, salah satu momen yang paling ditunggu saat naik kereta api adalah ketika melintasi terowongan.

Ada sensasi tersendiri ketika kereta api menembus terowongan yang gelap. Tidak semua terowongan kini dapat ditembus alias tidak aktif. Akan tetapi, hampir semua terowongan kereta dibangun pada masa Pemerintah Hindia – Belanda dan sebagian oleh Pemerintah Indonesia.

Setiap terowongan memiliki kisah dan panjang yang berbeda. Berikut ini adalah 8 terowongan kereta api terpanjang dan aktif di Indonesia.

1. Terowongan Gunung Gajah 

Seperti namanya, terowongan Gunung Gajah berada di Gunung Gajah, Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Terowongan kereta api di wilayah Divisi Regional III Palembang ini berada di antara Stasiun Lahat dan Stasiun Bungamas. Seturut catatan sejarah, terowongan Gunung Gajah dibangun pada 1924 dan selesai pada 1925 dengan panjang 368 meter. Terowongan memiliki nilai seni tersendiri dan goresan arsitek Belanda yang berpadu dengan kokohnya bangunan.

2. Terowongan Dwi Bakti Karya

Terletak di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, terowongan Dwi Bakti Karta punya panjang mencapai 400 meter. Terowongan yang dibangun oleh Pemerintah Indonesia pada 1969 menghubungkan Stasiun Pohgalih dan Stasiun Sumberpucung. Pembangunan terowongan dilakukan bersamaan dengan dibangunnya Bendungan Ir. Sutami. Masyarakat setempat mengenal bendungan ini dengan nama Bendungan Karangkates.

3. Terowongan Tebing Tinggi

Terowongan Tebing Tinggi memiliki panjang 430 meter dan seperti terowongan Gunung Gajah, termasuk ke dalam wilayah Divisi Regional III Palembang, Lokasi tepatnya berada di Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan.

Pembangunan terowongan ini dilakukan oleh Pemerintah Hindia – Belanda pada tahun 1928 – 1929, empat tahun lebih muda dari terowongan kokoh yang dibangun sebelumnya, terowongan Gunung Gajah.

4. Terowongan Ijo

Ini merupakan salah satu terowongan paling tua yang aktif sampai saat ini. Terowongan Ijo Lama dengan panjang 580 meter dibangun pada 1885 – 1886 oleh perusahaan kereta api Hindia – Belanda, Staatspoorwegen. Sementara itu, terowongan Ijo Baru punya panjang 581 meter dan diameter 9 meter. Berada di wilayah Daerah Operasi 5 Purwokerto, Provinsi Jawa Tengah, terowongan ini mampu menampung dua jalur kereta api sekaligus karena lebar yang memadai.

5. Terowongan Lampegan

Jika bertanya tentang terowongan tertua di Indonesia, jawabannya adalah terowongan Lampegan di wilayah Daerah Operasi 2 Bandung. Terowongan yang berada di Desa Cibokor, Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, memiliki panjang 686 meter. Dibangun sekitar tiga tahun antara 1879 – 1882, Terowongan Lampegan menembus pasir Gunung Keneng. Ada cerita yang berkembang di masyarakat, kata Lampegan berasal dari dua kata, “Lamp” dan “pegang”

6. Terowongan Mrawan

Terowongan Mrawan berada di Desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Perusahaan kereta api Hindia – Belanda, Staatspoorwegen, membangun terowongan ini pada awal abad ke-20 tepatnya antara tahun 1901 – 1902. Akan tetapi, sebetulnya pekerjaan fisik tidak selesai dalam satu tahun, melainkan baru rampung sepenuhnya pada 1910. Terowongan Mrawan memiliki panjang mencapai 690 meter.

7. Terowongan Eka Bakti Karya

Bukan tertua, tetapi Eka Bakti Karya merupakan terowongan terpanjang kedua di Indonesia setelah Saaksaat. Terowongan Eka Bakti Karya terletak di antara Stasiun Pohgajih dan Stasiun Sumberpucung. Boleh dibilang ini adalah saudara kembarnya terowongan Dwi Bakti Karya di wilayah Daerah Operasi 8 Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Terowongan ini dibangun oleh Pemerintah Indonesia pada 1969 dan memiliki panjang mencapai 850 meter.

8. Terowongan Sasaksaat

Jika Lampegan adalah tertua di Indonesia maka terowongan Sasaksaat terpanjang di Indonesia dan masuk wilayah Daerah Operasi 2 Bandung. Terowongan kereta api Sasaksaat berada di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat.

Terowongan ini membelah perbukitan Cidepong antara Stasiun Maswati dan Stasiun Sasaksaat KM 143+144, terowongan ini panjangnya 949 meter, lebar 3,92 meter, dan tinggi 4,31 meter.(*)